Tsunami
#SelasaLingkungan]
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai warga Man 1 Kota Tangerang. Seperti biasa di hari Selasa. Akan membahas mengenai "tsunami". Nah apaa sih tsunami itu dan apa penyebab nya. So, Keep reading
.
[Tsunami]
Kata tsunami berasal dari bahasa jepang. Tsu yang berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Jadi Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Tsunami sangat sering terjadi di Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 197 tsunami telah terjadi di jepang.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak di antara dua Benua yaitu Asia dan Australia dan antara dua Samudera yaitu Pasifik dan Hindia sehingga menjadi zona pertemuan lempeng dunia. Hal inilah yang menjadi penyebab kenapa Indonesia memiliki banyak gunung terutama yang berstatus masih aktif. Setiap tahun lempeng terus bergerak aktif, saling menjauhi ataupun saling menabrak satu sama lain dan terus terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Lempeng yang saling bertabrakan tentu saja akan ada salah satu lempeng yang kalah dan pada akhirnya terangkat ke atas membentuk dataran tinggi dan pengunungan.
Nah, ketika terdapat dua lempeng yang saling bergerak menyebabkan gesekan diantara keduanya sehingga seringkali menimbulkan gempa teknonik yang selalu terjadi tiap tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya pantai barat Sumatera, pantai selatan jawa dan Nusa tenggara hingga sebagian besar wilayah Papua sekitarnya. Menurut fakta yang sering terjadi, gempa tektonik di Indonesia terjadi pada wilayah lautan sehingga tak jarang menimbulkan potensi Tsunami
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai warga Man 1 Kota Tangerang. Seperti biasa di hari Selasa. Akan membahas mengenai "tsunami". Nah apaa sih tsunami itu dan apa penyebab nya. So, Keep reading
.
[Tsunami]
Kata tsunami berasal dari bahasa jepang. Tsu yang berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Jadi Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di laut. Tsunami sangat sering terjadi di Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 197 tsunami telah terjadi di jepang.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara yang terletak di antara dua Benua yaitu Asia dan Australia dan antara dua Samudera yaitu Pasifik dan Hindia sehingga menjadi zona pertemuan lempeng dunia. Hal inilah yang menjadi penyebab kenapa Indonesia memiliki banyak gunung terutama yang berstatus masih aktif. Setiap tahun lempeng terus bergerak aktif, saling menjauhi ataupun saling menabrak satu sama lain dan terus terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun.
Lempeng yang saling bertabrakan tentu saja akan ada salah satu lempeng yang kalah dan pada akhirnya terangkat ke atas membentuk dataran tinggi dan pengunungan.
Nah, ketika terdapat dua lempeng yang saling bergerak menyebabkan gesekan diantara keduanya sehingga seringkali menimbulkan gempa teknonik yang selalu terjadi tiap tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya pantai barat Sumatera, pantai selatan jawa dan Nusa tenggara hingga sebagian besar wilayah Papua sekitarnya. Menurut fakta yang sering terjadi, gempa tektonik di Indonesia terjadi pada wilayah lautan sehingga tak jarang menimbulkan potensi Tsunami
Apa Sih Yang Dimaksud Dengan Tsunami?
Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Tsunami juga sering disangka sebagai gelombang air pasang. Ini karena saat mencapai daratan, gelombang ini memang lebih menyerupai air pasang yang tinggi daripada menyerupai ombak biasa yang mencapai pantai secara alami oleh tiupan angin. Namun sebenarnya gelombang tsunami sama sekali tidak berkaitan dengan peristiwa pasang surut air laut. Karena itu untuk menghindari pemahaman yang salah, para ahli oseanografi sering menggunakan istilah gelombang laut seismik (seismic sea wave) untuk menyebut tsunami, yang secara ilmiah lebih akurat.
Ciri-ciri Tsunami
Tsunami berbeda dengan badai angin atau badai hujan yang deras atau bahkan topan yang keras dapat menghancurkan rumah dan menimbulkan korban jiwa. Tsunami juga bukan gelombang ombak besar disertai angin keras dan kuat dari lautan.
Berikut merupakan ciri-ciri terjadinya tsunami.
1. Saat terjadi gempa bumi, letusan gunung berapi dan tanah longsor di dasar laut serta dampak meteorit, air laut seketika berangsur surut kemudian naik secara mendadak dari garis pantai.
2. Gelombang air laut bergerak dengan cepat.
3. Memiliki gelombang pasang yang tinggi amplitudonya dan panjang. Dalam beberapa kasus amplitudo gelombang dapat mencapai 50 meter. Sedangkan panjang gelombang mencapai ribuan kilometer.
4. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan mencapai 500 sampai 1000 km perjam, tergantung dengan kedalaman laut . Biasanya membawa material lumpur laut yang cukup banyak
5. Biasanya gelombang laut itu akan menghantam pantai atau pelabuhan terdekat dalam waktu 10 sampai 30 menit.
6. Berpotensi besar menghantam pantai atau pelabuhan laut yang terdekat dengan sumber tsunami.
7, Gelombang tsunami biasanya berlapis-lapis. Setiap lapisan gelombang memiliki panjang gelombang sekitar 150 meter dan membutuhkan periode waktu sekitar 10 detik.
Apa sih penyebab Terjadinya Tsunami?
Gempa Bumi Bawah Laut
Penyebab terjadinya tsunami yang pertama adalah gempa bumi bawah laut. Tetapi, ada kriteria lain yang bisa membuat gempa bumi di dasar laut itu menjadi penyebab tsunami. Nah kriteria gempa bumi tersebut adalah pusat gempa kurang dari 30 km dari permukaan laut, magnitudo gempa lebih besar dari 6.0 SR, dan jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal.
Hal ini dilihat dari peristiwa tsunami yang pernah terjadi pada tahun 20114 lalu di Aceh. Gempa bumi saat itu mencapai kekuatan 9.1 SR yang berpusat di bawah laut, sehingga hal inilah yang menjadi pemicu terjadinya tsunami yang besar dan meratakan sebagian besar bangunan di bumi Aceh.
Letusan Gunung Berapi Bawah Laut atau Atas Laut
Dampak letusan gunung berapi bawah laut dapat menjadi penyebab tsunami yang sangat besar. Tidak hanya di daratan, lautan yang begitu luas sebenarnya juga terdapat gunung berapi, yang apabila meletus akan menimbulkan getaran yang efeknya sama dengan gempa tektonik bawah laut tadi. Meskipun jarang terjadi namun jika sekali terjadi dapat menimbulkan tsunami. Semakin besar skala letusan maka akan semakin besar tsunami yang dihasilkan.
Peristiwa tsunami yang paling terkenal akibat letusan gunung berapi yakni terjadi pada tahun 1883 dimana saat itu gunung krakatau meletus dengan begitu dahsyat sehingga menimbulkan gelombang tsunami yang menyapu bersih desa desa di pantai sekitar selat sunda. Begitu juga dengan letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang menimbulkan tsunami di daerah Jawa timur, Nusa tenggara hingga mencapai kepulauan Maluku.
Indonesia sebagai negara yang memiliki gunung berapi terbanyak sehingga dijuluki Ring of Fire harus waspada terhadap potensi tsunami yang disebabkan oleh letusan vulkanik gunung berapi. Terutama pada gunung yang berdekatan dengan laut seperti gunung Gamalama di kepulauan Maluku utara dan Anak Krakatau di selat Sunda
Hantaman Meteor
Salah satu penyebab terjadinya tsunami yang terakhir adalah karena hantaman meteor. Walaupun ini merupakan penyebab yang jarang terjadi. Namun kekuatan meteor yang jatuh ke samudra sangatlah luar biasa. Sepanjang sejarah peradaban manusia, belum ada dokumentasi mengenai tsunami akibat hantaman meteor ini. Namun berdasarkan simulasi yang dilakukan pada komputer canggih, dampaknya merupakan paling besar jika dibandingkan dengan tsunami yang disebabkan faktor lain.
Jika meteor nya berukuran kecil tidak terlalu berpengaruh, namun jika ukuran meteor sangat besar, misalnya berdiameter lebih dari 1 km maka akan menimbulkan mega tsunami dengan ketinggian gelombang ratusan meter. Dan hal ini tentu saja akan mengakibatkan kehancuran peradaban manusia dan menyapu bersih daratan hingga ratusan kilometer dan menenggelamkan pulau pulau kecil disekitar pusat hamtaman.
Belum lagi dampak jangka panjangnya yang mempengaruhi bumi seperti perubahan iklim, hancurnya pertanian dunia dan kelaparan massal serta pada akhirnya menyebabkan kematian makhluk hidup dalam skala besar. Perlu diketahui bahwa kecepatan meteor saat menabrak bumi yaitu sekitar puluhan ribu kilometer per jam, sehingga dapat dibayangkan betapa besar energi yang dihasilkan akibat hantaman, terlebih jika ukurannya sangat besar.
Nah itu dia artikel mengenai tsunami. Sampai jumpa di Minggu depan. Karena akan membahas materi yang ga kalah menarik
.
Wassalammu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar